kamerayang bisa terhubung dengan hp. Daripada mengalami masalah mengubah telepon Anda menjadi webcam PC, Anda cukup mengunduh aplikasi panggilan video langsung ke telepon Anda. Baik itu Zoom, Hangouts, Google Meet, atau Skype, Anda dapat mengunduh hampir semua aplikasi panggilan video terkenal secara gratis di Play Store dan App Store.
EfuG. âKeramatâ, Film Horor Yang Dialami Sendiri Oleh Para Krew Film âKeramatâ merupakan judul yang diberikan untuk sebuah film horor tak biasa namun luar biasa dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 silam, yang disutradarai oleh Monty Tiwa. Film ini disinyalir merupakan kisah nyata yang dialami oleh para pemerannya yang awalnya tidak diduga dan tidak memiliki skenario apapun. Jadi bisa dikategorikan, bahwa film ini adalah dokumentasi horor dan misterius yang direkam selama perjalanan mereka. Selain itu, film ini mungkin jadi film pertama yang terbanyak dibintangi oleh memang nama-nama asli pemerannya karena memang mereka mengalami sendiri dan tanpa peran apapun, antara lain oleh Poppy Poppy Sovia, Migi Migi Parahita, Sadha Sadha Triyudha, Miea Miea Kusuma, Dimas Dimas Projosujadi, Diaz Diaz Ardiawan, dan Brama Brama Sutasara. Para krew untuk tim produksi film âMenari di Atas Anginâ Karena film ini syuting tanpa menggunakan skenario ataupun skrip film, maka pada di film ini, apapun yang dilakukan selalu ditangani oleh tim Moviesta Pictures dan Monty Tiwa sendiri. Para krew yang terlibat dalam film dokumetasi nyata ini adalah tim produksi yang pada awalnya berencana akan membuat sebuah film yang berjudul âMenari di Atas Anginâ. Berawal, sebuah tim produksi film berjudul âMenari di Atas Anginâ yang berangkat dari Jakarta ke daerah Bantul sebulan sebelum film itu akan dibuat. Mereka ke Bantul Jogjakata dalam rangka melakukan pra-shooting untuk film tersebut. Yang berangkat adalah sang sutradara wanita bernama Miea Miea Kusuma, asisten sutradara Sadha Sadha Triyudha, manajer produksi Dimas Dimas Projosujadi, kedua pemain utama Diaz Diaz Ardiawan dan Migi Migi Parahita. Bersama mereka ditemani tim behind-the-scene yakni Poppy Poppy Sovia dan kameramennya yang akrab dipanggil Cungkring Monty Tiwa. Selama perjalanan menggunakan kereta, Poppy sebagai pewawancara merekam aktivitas tim produksi. Di Bantul Jogjakarta, mereka dipandu oleh seorang talent lokal bernama Brama Brama Sutasara. Salah satu tim kerasukan Suatu ketika, kondisi Migi kurang baik terlebih setelah di mobil, mereka diganggu oleh seseorang yang menyuruh mereka untuk pulang. Sesampainya di desa terpencil untuk pra-shooting, mulai banyak keanehan yang direkam oleh kamera, seperti terdengarnya bunyi-bunyian gamelan, suara orang menangis, dan penampakan wanita berbaju adat Jawa. Keesokan harinya, terjadi konflik karena hasil dari proses reading di Jakarta yang dianggap kurang maksimal oleh Miea, yang membuatnya menjadi sering marah. Setelah observasi tempat di Candi Borobudur, Diaz, Migi, Poppy, Cungkring menaiki mobil arah kembali ke penginapan yang diantar oleh sang driver bernama Pak Lukman. Di dalam perjalanan pulang, mobil mereka tersasar dan bertanya kepada penduduk lokal yang aneh. Setelah kembali melanjutkan perjalanan, tiba-tiba mereka melihat kobaran api misterius yang besar melintasi mobil, namun akhirnya mereka berhasil kembali ke penginapan. Namun di penginapan, kesasar itu dikira sebagai argumen Diaz yang dikira pergi ke diskotek. Keesokannya, Migi terlihat lemah dan saat diperiksa oleh Poppy di tempat tidurnya, ia menemukan uban. Ketika Migi berusaha dibopong untuk dibawa ke dokter, tubuh Migi tidak sanggup diangkat walaupun sudah enam orang yang mengangkatnya! Pada malam hari, para tim menemukan Migi sedang menyinden, yaitu menyanyi dalam bahasa Jawa. Kemudian mereka menyimpulkan bahwa Migi kerasukan roh halus bernama Nyi Pramodawardani yang menempati daerah ini. Migi kerasukan roh halus bernama Nyi Pramodawardani yang menempati daerah ini dan merupakan leluhurnya. Memanggil paranormal untuk menolong Saat siang keesokan harinya, Miea memarahi Dimas karena proses pra-shooting yang menjadi molor dan tidak kondusif dengan jadwal shooting yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Miea juga memaksa Poppy dan talent lain untuk memulangkan Migi walaupun kondisinya masih buruk, karena Miea masih mempunyai banyak aktris cadangan casting lainnya yang dapat menggantikannya. Setelah beragam argumen, diputuskanlah untuk memanggil paranormal untuk Migi. Ketika berkonsultasi, Migi yang seharusnya di kamar, justru pergi ke paranormal dan berbicara kepada paranormal itu. Hantu yang mengaku bernama Nyi Pramoda Werdani masuk ke raga Migi karena ia masih keturunan darinya. Kemudian, paranormal itu membuat bahan ramuan untuk Migi dan hanya memperbolehkan masuk tiga pria dari tim itu, yaitu Sadha, Brama, dan Dimas untuk membantu paranormal. Setelah dimuncratkan ramuan dan dipegangi Sadha, Brama, dan Dimas, Migi tampak tenang dan tertidur. Setelah mereka berkumpul lagi di tengah penginapan, mereka mendapat fakta mengejutkan bahwa Migi menghilang, padahal Sadha menjaga pintu kamar dan tidak melihat seseorang pun masuk maupun keluar. Sang paranormal mengatakan bahwa Migi dibawa ke dunia roh halus. Salah satu krew film, Migi, kesurupan dan berusaha diobati oleh seorang paranormal dibantu teman-temannya yang memeganginya. Paranormal membuka gerbang ghoib Kemudian esok paginya, paranormal itu mengatakan bahwa mereka akan diantar ke Pantai Parangtritis, karena paranormal itu bilang pintu alam dunia manusia dengan dunia roh halus berada disana. Sadha, Brama, Dimas, Miea, Migi, dan Cungkring menunggu di tepian pasir sementara sang paranormal membaca mantera di pinggir laut. Kemudian seorang wanita penjual jamu datang dan menjajakan dagangannya. Setelah itu, penjual jamu itu pergi ke paranormal dan ia menghilang. Kemudian, paranormal itu menyuruh keenamanggota tim untuk mengikutinya. Namun secara perlahan, seorang demi seorang ikut menghilang. Mereka saling bertemu di depan sebuah candi. Paranormal itu berpesan kepada Brama untuk mengikuti Jalur Melati untuk menemukan Migi. Mereka berenam mendengar suara dari sebuah hutan dan mereka pergi ke hutan tersebut. Seorang wanita penjual jamu di pantai selatan dari âalam gaibâ datang dan menjajakan dagangannya ke paranormal. Setelah itu, penjual jamu itu pergi dan tiba-tiba ia menghilang. Di hutan, mereka menemukan banyak kejadian aneh yang berakibat pada menghilangnya tim produksi seperti Brama dan Diaz. Pada puncaknya, ratu penguasa dunia roh di alam itu meminta agar manusia berhenti merusak alam. Ia juga berpesan, bahwa anggota tim hanya bisa pergi sebelum matahari muncul. Apabila mereka tidak berhasil, maka mereka akan terperangkap di dunia roh itu untuk selamanya. Setelah mereka berhasil membebaskan Migi, namun ketiga anggota tim yaitu Dimas, Miea, dan Cungkring harus kehilangan nyawa saat ingin melarikan diri. Kini mereka hanya tinggal tiga orang saja, Poppy, Migi, dan Sadha. Sadha menggendong Migi sementara kini Poppy yang memegang kamera. Mereka berhasil sampai di pinggir hutan dan akhirnya tiba di lereng Gunung Merapi. Pada saat inilah kemudian terjadi gempa bumi, yang dikenal sebagai Gempa Jogja 2009 dan memakan sekitar 6000 ribu nyawa. Krew kamerawan, Cungkring, tertinggal rombongan di tengah hutan dan sempat merekam pocong hingga ia tarap ketakutan dan melepaskan kameranya yang tergeletak. Terlihat bagian kaki pocong terekam kamera yang terjungkir. Kala itu, Poppy meletakkan kameranya diatas tanah berbatuan, mengarahkan kameranya ke arah Migi yang duduk ditanah, tak jauh dari kamera yang ia letakkan, hanya sekitar 3-5 meter. Kamera tetep hidup dan merekam. Kemudian Poppy menghampiri dan memeluk Migi yang masih lemah dan ketakutan. Tiba-tiba guncangan gempa bumi membuat kamera yang diletakkan Poppy terjungkir, dan merekam gambar secara terguling. Beberapa detik kemudian, guncangan gempa terjadi lagi dan semakin kuat, maka mereka melarikan diri meninggalkan kameranya yang masih terguling, namun tetep pada mode merekam. Poppy sempat ingin kembali mengambil kamera tapi ditahan Sadha dan Migi. Akhirnya mereka lari menjauh dan meninggalkan kamera yang terguling itu. Mereka yang hanya tinggal bertiga, yaitu Poppy, Migi, dan Sadha berhasil melarikan diri kendati akhirnya tanpa membawa kamera. Para krew film âditarik ke alam lainâ dan sempat berjumpa dengan para penari dari âalam lainâ tersebut ditengah hutan pada tengah malam. Kamera terus merekam, walau tak ditampilkan secara keseluruhan, namun dipastikan kamera akhirnya mati karena baterainya habis. Nah, akhirnya kamera yang ditinggal oleh krew film inilah yang disebut-sebut telah ditemukan kembali bertahun kemudian. Di internet, pencarian tentang âDitemukan kamera produksi yang merekam musibah crew filmâ menjadi viral. Diceritakan bahwa kamera itu ditemukan dan dibuat film. Dalam scene film terkait, tampak setelah rekaman berakhir, layar memunculkan kliping koran yang mengatakan gempa di Bantul bukan gejala alam biasa, serta memberitakan bahwa setelah empat kru film hilang, kamera berhasil ditemukan kembali sebagai referensi penyelidikan pihak kepolisian. Namun semua cerita diatas adalah sekedar cerita dari sebuah film, dan bukan kejadian yang sebenarnya. Jadi berita yang sempat beredar dan menyatakan bahwa kejadian ini asli, sebenarnya adalah berita hoax. Para krew film bertemu dengan seorang wanita cantik berkebaya putih yang indah dan ia mengaku sebagai penjaga di wilayah itu. Tapi film itu cukup menghibur untuk disaksikan karena pengambilan sudut gambar dan tekniknya berbeda dari film kebanyakan. Kamera seperti dipegang oleh hanya satu orang terutama oleh krew bernama Cungkring, dan mirip seperti jika Anda membuat vlog. Narasi omongan yang tak memakai script, efek kamera berayun, bidikannya yang kadang berantakan, pencahayaan rendah kadang gelap dan asal, kadang juga pencahayaannya tinggi namun sengaja di-edit dengan cara digelapkannya. Ditambah omongan krew apa adanya, tak memakai script, dan terkadang kasar, justru menjadikannya seakan natural tanpa pengeditan, sehingga semua kejadian itu seperti benar-benar terjadi karena terlihat lebih alami dan real. Teknik pengambilan kamera dan pengeditan seperti ini memang disengaja dan dengan teknik itu, film ini justru seakan merupakan film dokumenter yang apa adanya dan sesungguhnya, padahal bukan, dan hanya merupakan film bioskop seperti biasanya. Seorang wanita cantik berkebaya putih yang mengaku sebagai penjaga di wilayah itu memberitahu krew film bahwa mereka berada di dunia lain atau di dimensi lain, dan memperingatkan mereka agar cepat-cepat pergi sebelum matahari terbit. Jika gagal, maka kereka akan berada di demensi itu untuk selamanya. Ia juga memberitahukan bahwa untuk dapat meninggalkan dimensinya, harus memiliki hati yang bersih. Kamera yang dipegang Poppy diletakkan diatas tanah, menyorot ke arah Migi, lalu Poppy menghampiri Migi dan memeluknya. Krew film yang berhasil keluar dari dimensi lain yang hanya tersisa tiga orang, yaitu Poppy, Migi, dan Sadha. Mereka berhasil keluar dari hutan saat fajar, dan terdampar di gunung Merapi. Tak lama setelah kamera diletakkan diatas tanah oleh Poppy, gempa bumi terjadi dan mengakibatkan kamera terguling namun tetap merekam. Mereka pun akhirnya berlarian ke arah bawah, menjauh dari kamera, berusaha untuk turun dari gunung Merapi dan meninggalkan kameranya. Inilah posisi scene terakhir dari kamera yang terguling yang kemudian ditinggalkan oleh para krew film, hingga akhirnya baterai kamera habis. Kemudian beberapa tahun kemudian, kamera ini diisyukan ditemukan, dan setelah diputar, menampilkan kejadian yang luar biasa. Padahal semua itu hanyalah film belaka dan bukan kejadian yang sebenarnya. Tak ada kamera yang ditinggal, tak ada kamera hilang, tak ada kamera yang ditemukan, tak ada krew yang tewas. Inilah krew film Keramat yang semuanya selamat. Download film Keramat 2009 Maaf link tautan sudah kadaluarsa! size 722 MB/format MP4 size 766 Mb/format AVI size 311 MB/format FLV size 190 Mb/format MP4 Artikel Lainnya Ini Dia, Foto-Foto Selfie Yang Tak Sengaja Ada Sosok Hantu! Jenderal Indonesia Ini Pernah Melihat Setan dan Menjerit Ketakutan Setelah Antar Hantu, Supir Taksi Di Bali Hilang, Lemas, Gemetar, Sampai Muntah Inilah Pulau Terpencil Paling Utara Jakarta Yang Indah, Berhantu dan Angker Kisah Heboh Alan Lamers, Saksi Penculikan Misterius Alien Atau Jin Di Sulawesi Warga Heboh! Ada Jejak Kaki Raksasa Misterius di Desa Cilame, Bandung Barat Misteri Arwah Noni Belanda di Lawang Sewu Kisah Nyata! Taksi Antar 3 Hantu ke TPU Karet Bivak Jakarta, Supir Langsung Pingsan! Misteri Kapal âSS Ourang Medanâ Semua Kru Tewas Kaku, Mata Melotot, Dengan Muka Ketakutan! Misteri âDark Watchersâ Sosok Pengintai Hitam Yang Misterius Misteri âBlack Eyed Childâ, Anak Bermata Hitam! Inilah 10 Penampakan Misterius âBlack Eyedâ, Bocah Bermata Hitam Beginilah âCharlieâ, Permainan Jelangkung ala Barat, Berani Coba? Hantu Menurut Ilmuwan Dapat Terlihat Jika Otak Terkena Frekuensi Sangat Rendah Heboh! Ilmuwan Temukan Teleskop Bisa Lihat Anti-Materi, Alien Dan Hantu! Penelitian Ilmiah Inilah Fenomena Yang Dialami Usai Meninggal Ilmuwan Ada Kehidupan Selanjutnya, Kematian Bukanlah Akhir Segalanya! Misteri Kematian Gila! Ilmuwan Klaim, Kematian Bisa Ditunda! [Dunia Gaib Ada] âPartikel Tuhanâ, Pintu Gerbang Sains Kenali âAlam Gaibâ Mengapa Alien dan Jin Tak Mudah Terlihat? Misteri âSuara Panggilanâ di Penjara Presiden Soekarno Sejarah dan Misteri Wilayah Ancol Jakarta 10 Tempat Paling Angker dan Misterius Seantero Jakarta 10 Foto Hantu Paling Otentik dan Dipercaya Keasliannya 10 Tempat Paling Misterius & Angker Di Dunia 5 Gunung Paling Angker di Indonesia 13 Hotel Paling Berhantu di Dunia
Ditemukan kamera produksi yang merekam musibah crew film. Rombongan musik asal Yogyakarta, Seventeen, meninggalkan entertainer Irfan setelah staf lainnya meninggal karena ombak di Tanjung Lesung menjelang akhir Desember mengenang perjalanan Seventeen, pemerintah memilih untuk membuat film dengan ide semi naratif berjudul Kemarin yang merupakan dokumentasi perjalanan Seventeen Band sampai narasi tentang cara berprofesi mereka sudah dipersiapkan cukup lama, bahkan sebelum terjadinya kesepakatan itu akhirnya dilakukan setelah kamera yang bertempat dengan mendiang Andi drummer ditemukan pada Januari kamera produksi yang merekam musibah crew filmKepala Upie Jambu mengatakan dia diuji untuk berurusan dengan film Kemarin, yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Khusus untuk bencana gelombang, diperlukan inovasi trend setting.âSiklus penciptaan ini membutuhkan waktu 14 bulan. Mulai dari mengamati setiap 55 jam film. Memilih plot yang paling tepat untuk cerita yang ingin disampaikan. Kemudian, pada saat itu, kami meniru adegan ombak selama 2 hari. CGI,â kata ketua Upie Jambu biji, Selasa 24/3.Sebelumnya kami pernah menulis terkait dengan kamera yang bisa terhubung dengan hp, cara memperbaiki kamera hp yang tidak bisa dibuka, dan apa yang dimaksud dengan kamera ada hal lain yang juga menarik yaitu tentang hp yang bisa video kamera depan belakang, cara mengembalikan kamera depan yang hilang, aplikasi kamera yang lagi hits di tiktok, dan file yang diambil melalui kamera digital termasuk kedalam jenis menambahkan, kamera milik Andi sendiri yang ditemukan sangat berguna untuk memperkuat jalan cerita.âIfan sebenarnya sudah lama dibuntuti oleh kamera. Untuk merekam latihannya dan keadaan sebenarnya yang dia temui setelah episode gelombang pasang,â sebelumnya dipesan untuk tayang pada 23 April 2020 dan akan diedarkan di seluruh film Indonesia, serta dipisah negara tetangga, Seventeen menghadirkan sebuah film naratif berjudul Kemarin. Film ini awalnya merupakan film naratif seputar panggilan band film ini sempat tertunda ketika Seventeen harus menghadapi kegagalan yang diterjang gelombang Selat Sunda saat tampil di Pantai Anyer. Tiga pekerja Seventeen menendang ember, meninggalkan entertainer punya keinginan untuk melanjutkan film, Ifan akhirnya melanjutkan fantasi sahabat tersayangnya itu ketika kamera yang merekam episode dahsyat itu ditemukan. Narasi sebelumnya akhirnya perlu menceritakan bagaimana band Seventeen pergi sampai mereka diasingkan oleh kematian.âSetelah menemukan kamera Andi, saya memilih untuk tetap membuat narasi Seventeen,â ungkap CEO Mahakarya Pictures, Dendi sebelumnya dikoordinir oleh Ipie Guava. Diperlukan 14 bulan untuk interaksi pembuatan. Menghitung perjalanan Ifan saat harus menyerahkan rekan-rekannya sebagai korban gelombang pasang Selat Sunda.âInteraksi penciptaan ini membutuhkan waktu 14 bulan. Mulai dari mengamati setiap 55 jam film. Memilih plot yang paling cocok untuk cerita yang akan disampaikan. Kemudian, pada saat itu, kami mereplikasi adegan gelombang selama 2 hari. CGI,â kata kepala Upie bertambahnya jumlah saluran TV di Indonesia, bisnis di bidang kreasi TV juga berkembang pasti dikenal sebagai rumah kreasi item I on house = PH. Pembuatan program video juga sebagai proyek TV harus dimungkinkan dari yang mudah hingga pemanfaatan perangkat keras dan strategi video/TV memerlukan administrasi yang kompleks termasuk pra-pembuatan; ide, pemikiran/pemikiran, review, naskah/papan atau y, rencana keuangan; penciptaan; gigi, kelompok, menembak; pos pembuatan;mengubah dan mereplikasi, bagaimanapun, ada tiga poin utama yang mendukung, khususnya pembuatan skrip pembuatan, penggunaan kamera, dan perubahan, untuk memahami suatu naskah untuk film, TV, termasuk video, biasanya disinggung sebagai situasi situasi. Situasi adalah suatu jenis pikiran atau pikiran yang tersusun termasuk perpaduan antara gambar dan suara, yang diharapkan sebagai pembantu dalam pembuatan film, drama atau program ahli sinematografi berpendapat bahwa situasi adalah semangat dan darah dalam pengembangan film atau cerita biasa yang disucikan dari Pohon Suci adalah batu biasa yang sangat baru dan sangat tidak biasa di dunia lain, mustika ini memiliki contoh yang sangat indah dari harga pohon yang disucikan dan kemuliaan dibingkai secara normal dan bukan karena gambar atau isian orang, keadaan mustika juga masih teratur dan tidak dalam kerangka pikiran Mustika Alami Ajaib Pohon Keramat, Insya Allah Berkembang, Cemerlang, Terhindar dari Bab 11, Lancar Bisnis, Mempermudah Mendapatkan Rezeki Berlimpah, Bisnis Rutin Rutin, Anti Agen Terbaik Jadi Lingkungan Bisnis emanasi dalam setiap kasus jelas tanpa gangguan mistikus mengatakan bahwa mustika dengan bentuk ini berasal dari dunia lain sebagai akibat dari bentuknya yang sporadis, bukan dalam kerangka mata cincin yang dibingkai oleh tangan manusia, namun untuk tujuan kita, mustika dengan bentuk ini disebut Alami. Mustika. minyak perawatan barang yang ditampilkan adalah gambar unik dan hanya diubah ukurannya tanpa mengubah imajinasi apa pun, kami menampilkan gambar dalam jarak dekat sehingga Anda dapat dengan jelas melihat barang warisan dunia tanpa menyembunyikan apa pun antara manfaat dan kerugian barang bagi kami ketulusan adalah yang paling penting dan bukan hanya itu, karena pemenuhan Anda juga yang paling penting. Itulah sebabnya warisan dunia bukan hanya tentang perawatannya sangat sederhana, oleskan Minyak Perawatan Pusaka yang akan kami berikan gratis untuk Anda, Lakukan setiap Malam Jumat Kliwon atau Malam Selasa Kliwon atau Setiap Ulang Tahun Anda dapat memilih salah satu.Anggap saja Anda lalai memberi minyak tidak akan ada efek sekunder, yang terjadi hanya energi dari Mustika yang ternyata tidak untuk memuliakannya karena hanya kepada Tuhan kita yang harus kita hormati, selebihnya adalah dengan alasan bahwa cara paling umum untuk mendapatkannya secara positif dengan praktis tidak ada komponen persetujuan perdamaian dengan khodam dan mustika itu tidak ada batasannya dengan cara apapun, bisa untuk semua agama, bisa diklaim oleh orang yang punya atau tidak punya Profil Perusahaan sangat dibutuhkan oleh para manajer keuangan di masa sekarang ini karena dengan video profil perusahaan, para ahli keuangan dapat menggambarkan perusahaan secara nyata, sesaat, jelas, dan dikemas dengan cara yang yang menarik ini membutuhkan peralatan dan tim video atau film yang ahli untuk menghasilkan hasil yang hanya pembuatan film pendek atau film yang membutuhkan tim dalam proses pembuatan film, dalam penyampaian video profil organisasi juga membutuhkan kelompok yang memiliki tugas dan tugas masing-masing untuk memahami visi yang diberikan oleh maker merupakan perluasan dari maker untuk hal-hal khusus yang merencanakan keseluruhan presentasi meliputi; rencana pengeluaran atap, jadwal, tenaga kerja, dan sebagainya. Melaksanakan rencana pembuat agar siklus pembuatan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Akibatnya ia dikenal sebagai pembuat bertanggung jawab atas inovatif mendasar termasuk; menentukan plot dan jalan cerita, memproyeksikan, menentukan tim, memutuskan penghambat entertainer, menentukan area atau spot yang disesuaikan dengan akun, memutuskan penentuan musik, pengembangan kamera, keputusan pengambilan gambar, dan hal-hal imajinatif bantuan tim, ketua menjamin bahwa setiap mimpinya dapat terwujud sesuai chief dipercayakan untuk membantu chief sejauh perencanaan kelompok dan panggilan ke area, rencana makan dan istirahat, rencana perangkat keras kamera, lampu, imajinatif, dan harus menjaga siklus penciptaan sesuai dengan jalannya acara yang telah diatur oleh pembuat pelaksana dan menjamin bahwa semua adegan telah diambil. Associate chief juga harus memiliki pilihan untuk memutuskan perubahan rencana jika ada jadwal yang tidak sesuai dengan jalannya yang harus siap direkam sebagai isi hard copy, teks dan penggambaran pada program TV adalah untuk melacak pemikiran atau pemikiran ditemukan, seorang penulis naskah sebenarnya perlu berkonsentrasi pada substansi atau isi dari sumber-sumber yang berhubungan dengan substansi tersebut, sehingga ia benar-benar memahami apa yang akan akan ditulis dalam struktur apa, di mana desain acara TV tersebut. Setelah memutuskan organisasi acara yang dipilih, kemudian pikirkan bagaimana cara menyusunnya. Untuk menyusun teks, cenderung diawali dengan menyusun itu, untuk mengarang cerita, sangat baik dapat diselesaikan dengan menyusun rencana gambar visual yang akan diberi gambaran. Untuk situasi ini, penggambaran akan memberikan klarifikasi dari gambar visual yang ditampilkan di dapat berupa kehidupan dari pemeran atau penamaan oleh pengisi suara. Bisa juga disuarakan oleh pendongeng atau semuanya, kali ini akan membahas tentang susunan Divisi Kru Pembuatan Film. Jika teman saya menonton filmnya sampai habis, Anda akan melihat deretan nama orang yang sangat panjang,âtetapi jika Anda menontonnya sesering mungkin, yaâ karena biasanya dengan asumsi Anda menontonnya di PC ketika komposisi ini muncul, Anda akan segera menekan tombol terdekat dan di film, ada juga banyak orang yang segera meninggalkan ruangan ketika Judul Kredit mulai The Line adalah satu lagi Kru di luar Above The Line yang gajinya dapat berubah sesuai dengan perubahan jumlah pemotretan dan hari demikian, Above The Line dan Below The Line umumnya tidak digunakan dalam pola pikir tersebut, masih banyak lagi kreasi yang tidak berubah untuk keseluruhan kelompok meskipun hari pengambilan gambar berubah. Itu tentang memulainya, kita harus mendiskusikan penulis naskah. Penulis naskah dipercayakan untuk membuat sebuah konten yang nantinya akan menjadi ajudan untuk divisi kerja lainnya. Oleh karena itu, karya seorang penulis naskah tidak dapat disangkal menantang karena ia bertanggung jawab untuk membuat fondasi sebuah ada kantor pembuatan. Divisi penciptaan bertanggung jawab atas pengakuan film dan kelancaran pembuatannya. Di dalam kantor penciptaan ada beberapa sub-divisi Produser adalah individu yang memiliki cadangan dan menempatkan uangnya dalam proyek Mitra adalah individu yang menghubungkan Produser Eksekutif dan pembuat adalah orang yang bertanggung jawab atas sebuah film dan bekerja selama ini, mulai dari konten hingga penyebaran film pada saat itu, ada Co-Produser. Co-Produser dapat bertindak sebagai Associate Producers atau juga dapat membantu pembuat di bidang tertentu. Misalnya, hanya kemajuan atau hanya sepertinya divisi yang vital, khususnya Line Producer. Biasanya Line Producer adalah kontak utama dengan pembuatnya karena salah satu tugas Line Producer adalah membuat interpretasi konten ke dalam rencana ada kepala bagian penciptaan dan pengawas bagian pembuatan unit. Mereka adalah individu-individu yang terhubung dengan berbagai divisi untuk kelancaran sebuah ciptaan. Orang-orang yang mengawasi dibuat oleh kantor yang berbeda dari pra-penciptaan hingga banyak pembuatan film, kepala produksi dan administrator unit biasanya bergabung menjadi Area adalah individu yang bertanggung jawab atas area pemotretan. Manajer Lokasi dan kelompok yang mencari area pemotretan harus mematuhi Perlakuan Direktur. Kemudian, pada saat itu, mereka juga bertanggung jawab atas area selama sistem pemotretan. Jadi tidak hanya mencari bertanggung jawab atas penemuan sebuah film. Ia adalah seorang individu yang memiliki mimpi atau gambaran bagaimana film tersebut akan terjepit ke dalam kontennya. Selanjutnya visi tersebut disampaikan pada tahap pra-penciptaan kepada semua pada saat itu, ada kepala asosiasi. Ketua asosiasi bukanlah rekan kepala sendiri yang membangunkan bos, merencanakan sarapan, penggemar di lokasi syuting dan membuat partner chief atau Astrada adalah pekerjaan vital dalam pembuatan film, dia adalah penghubung semua divisi dan sebagai scaffolding antara kantor penciptaan dan divisi Astrada dimulai dari membuat jadwal syuting hingga memastikan bahwa semua divisi bekerja dengan akurat dan dalam prosesnya, associate chief akan banyak bekerja sama dengan unit pengawas penciptaan selama waktu yang dihabiskan untuk membuat film, mengingat pekerjaan mereka bertemu dengan satu sama ada 2 kepala tangan kanan dalam sebuah ciptaan. Astrada 1 bekerja secara umum di lokasi syuting dan Astrada 2, yang pekerjaannya membantu kepala 1 bekerja lebih banyak di kantor ada beberapa hal yang dapat kita diskusikan lebih lanjut dalam hal ditemukan kamera produksi yang merekam musibah crew film.
UNSUR TRADISI JAWA DALAM FILM HOROR INDONESIA Analisis Isi Pada Film Keramat Karya Monty Tiwa SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk mendapatkan Gelar Sarjana S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Disusun Oleh Intan Darmayanti N. 06220232 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Intan Darmayanti N Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 17 Januari 1988 Nomor Induk Mahasiswa 06220232 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu komunikasi Menyatakan bahwa karya ilmiah skripsi dengan judul Unsur Tradisi Jawa Terhadap Film Horor Indonesia Analisis Isi Pada Film Keramat Karya Monty Tiwa Adalah bukan karya tulis ilmiah skripsi orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Malang, 09 Maret 2011 Yang Menyatakan, Intan Darmayanti N. KATA PENGANTAR Assalamuâalaikum Wr. Wb. Bismillahirrahmanirrahim. Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT serta sholawat dan salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan perjuangan keras akademis maupun non akademis akhirnya saya dapat menuntaskan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang UMM ini. Dengan terselesaikannya Skripsi saya yang berjudul â UNSUR TRADISI JAWA DALAM FILM HOROR INDONESIA Analisis Isi Pada Film Keramat Karya Monty Tiwaâ, maka selesai sudah masa studi Strata 1 saya. Meskipun masih terdapat kelemahan pada penelitian yang saya lakukan, Insyaallah skripsi ini menjadikan acuan saya guna mengembangkan terus keilmuan saya di bidang komunikasi. Penelitian ini berawal dari kehidupan sehari- hari komunikasi merupakan suatu proses yang sangat penting bagi setiap makhluk social. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah memberikan perubahan besar dalam komunikasi,salah satunya Filmâ. Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'. Film secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam bisa menyebabkan perubahan budaya masyarakat yang mengkonsumsinya. Peneliti tertarik untuk mengamati film Keramat karena, film ini lain dari film documenter yang lain. Karena film keramat ini berasal dari kisah nyata dari gempa tektonik mengguncang Bantul dan sekitarnya dan ditemukan kamera produksi yang merekam musibah crew film,sehingga sutradara Monty Tiwa tertarik untuk memfilmkan film ini terdapat unsur tradisi Jawa yang membuat peneliti ingin meneliti lebih lanjut. Dengan demikian, berkaitan dengan uraian di atas maka disini penulis tertarik ingin lebih mengangkat unsur kebudayaan utamanya kebudayaan jawa yang terdapat dalam film keramat mengacu pada penelitian terdahulu dengan pokok bahasan yang hampir sama namun, berbeda obyek yang diteliti, jika di penelitian terdahulu yang di teliti oleh Gea Sylvetris Sundawa, mahasiswi jurusan ilmu komunikasi,2010 peneliti menggunakan satuan ukur detik , dialog dan episode, sedangkan peneliti hanya menggunakan satuan ukur detik saja. Selain itu penelitian terdahulu tidak menggunakan teori karena tidak ada teori yang mengacu pada penelitian terdahulu, sedangkan peneliti menggunakan teori karena terkait pada kebudayaan, sedangkan dalam budaya itu sendiri banyak teori yang di kemukakan oleh para ahli. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, namun demikian, tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan karena keberadaan penulis sebagai manusia biasa dengan kemampuab terbatas. Untuk itu penulis harapkan supaya pembaca memaklumi atas kesalahan yang mungkin terjadi dan bersedia memberikan saran, kritikan yang membangun. Kemudian bersamaan dengan ucapan syukur atas terselesaikannya skripsi ini, penulis tak lupa ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa diantaranya 1. Drs. Muhajir Effendi, M. AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dra. Frida Kusumastuti. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan arahanya dengan penuh kesabaran,selalu memberikan saran dan kritik. 3. Drs. Abdullah Masmuh, selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahannya dengan penuh teliti dan sabar. 4. Zen Amirudin, S. Sos, selaku Penguji I yang telah memberikan masukan dan evaluasinya. 5. Drs. Farid Rusman, selaku Penguji II yang telah memberikan masukan dan evaluasinya. 6. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi UMM atas segala transfer ilmu dan pengalamannya serta arahannya selama ini. 7. Gea Sylvetris Sundawa, sebagai pengkoding/koder I dalam penelitian ini. 8. Nurul Hidayati, sebagai pengkoding/koder II dalam penelitian ini. 9. Dan untuk semua pihak yang telah memberikan inspirasi namun belum tergoreskan namanya dalam tulisan ini. Percayalah nama dan jasa kalian terukir di hatiku. Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang dapat mengarahkan pada perbaikan di masa yang akan datang. Alhamdulillahirrobilâalamin Wassalammuâalaikum Wr. Wb. Malang, 27 Januari 2011 Penulis, Intan Darmayanti N LEMBAR PERSEMBAHAN Alhamdulillahirrobil alamin Asholatuwassalamâala Asrafir Anbiyai Walmursalin Muhammad waâala Aalihi Washabihi Ajmaâin. Aman baâdu. Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah banyak memberikan Berkat, Rahmat. Ridho, dan Hidayahnya, serta diberikannya kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baik yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Selama berbulan-bulan lamanya Alhamdulillah akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan semangat dan doâa yang selalu diberikan oleh orang-orang yang saya sayangi. Skripsi ini saya persembahkan dengan hati ikhlas dan tulus kepada orang-orang yang sangat spesial dalam hidup saya 1. Kepada kedua orang tua saya, ayahku Isman dan mamaku Dra. Sri Sudarjanti yang tak henti-henti selalu memberikan doa, dukungan serta masukan-masukannya dalam mengerjakan skripsi ini. Terimakasih yang tak terhingga buat beliauâŚintan sayang ayah dan mama god always bless ayah and mama. 2. Untuk bulek sekaligus mama Sri Ambarukmini yang selau memberikan dukungan dan doa, intan hanya bisa bilang terima kasih banyak dan ALLAH selalu menyertai. 3. Untuk kakak saya yang tersayang Darmanto Nugroho sekalipun kita selalu berbeda pendapat tapi selalu satu di hati saya. 4. Untuk Sahabat-sahabat saya putri ciput, Rista mami, Febri pepi, maimunah mey terimakasih buat susah dan senangnya youâre the best for I ever had. Gea,nurul kalian cinta dalam hatiku, kost kuning nila, etty, fany, asty, retha penyemangatku, Dwi manis guru spiritual saya, adek lia, nina jauh tetapi selalu dekat, intan sayang kalian semua. 5. Untuk abang egal terima kasih supportnya yang tak pernah bosan selalu member I masukan-masukan dalam segala permasalahan yang saya hadapi thanks my brother, dan my sister kak essa makasih dukungan dari jauhnya. 6. Untuk dave terima kasih telah menemani selama saya mengerjakan skripsi, maaf saya tidak dapat membalasnya meskipun jauh. 7. Untuk ponakan saya klemira makasih buat senyumnya itu yang buat saya semangat. 8. Para sarjana-sarjana baru, yang membuat saya termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Dan untuk semua pihak-pihak yang terkait yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, saya mengucapkan beribu-ribu banyak terima kasih atas support kalian semua. Thankâs a lot for all. Malang, 09 Maret 2011 Penulis, Intan Darmayanti N DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... iv BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ....................................................... v LEMBAR PERNYATAAN KODER I............................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN KODER II ............................................................. vii ABSTRAKSI .................................................................................................... viii ABSTRACTION ............................................................................................... x KATA PENGANTAR ...................................................................................... xii LEMBAR PERSEMBAHAN............................................................................. xv DAFTAR ISI .................................................................................................... xvii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xx DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8 1. Manfaat Akademis ................................................................. 8 2. Manfaat Praktis ...................................................................... 8 E. Kajian Pustaka ........................................................................... 8 Film Sebagai Realita Sosial ............................................... 8 Tradisi Budaya Jawa ......................................................... 9 Realitas Media Massa ....................................................... 10 Film Sebagai Media Komunikasi Massa ............................ 12 Komunikasi Dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen ................................................................ 12 Pesannya Bersifat Umum ......................................... 12 Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Tekhnis 12 Fungsi dan Efek Film ........................................................ 13 Fungsi Informasi ...................................................... 17 Fungsi Hiburan ........................................................ 17 Fungsi Korelasi ........................................................ 17 Fungsi Mobilisasi ..................................................... 18 Jenis-jenis Film Dokumenter ............................................. 19 Film Faktual.............................................................. 19 Film Etnografik ........................................................ 19 Film Eksplorasi ........................................................ 19 Film Propaganda ...................................................... 20 Cinema Vierite ......................................................... 20 Direct Cinema .......................................................... 21 Dokumenter ............................................................. 21 Pengertian Film Horor ....................................................... 21 F. Definisi Konsep ........................................................................... 22 Film Dokumenter................................................................... 22 Tradisi Jawa........................................................................... 23 G. Metode Penelitian ...................................................................... 23 Tipe dan Dasar Penelitian ................................................. 23 Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 24 Unit Analisis ..................................................................... 25 Satuan Ukur ...................................................................... 25 Struktur Kategorisasi ......................................................... 25 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 30 Teknik Analisa Data .......................................................... 31 Uji Reliabiltias .................................................................. 32 BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN ........................................... 34 A. Profil Film Keramat ................................................................... 34 B. Sinopsis Film Keramat ............................................................... 38 C. Karakter Pemaian Film Keramat ................................................ 39 D. Kru Film Keramat ...................................................................... 42 E. Catatan Produksi ........................................................................ 44 F. Nama Produksi ........................................................................... 44 G. Profil 45 BAB III ...................................................................................... KEMUNCULAN UNSUR TRADISI JAWA DALAM FILM âKERAMATâ.................................................................................. 49 A. Uji Validitas Dan Reliabilitas Kemunculan Unsur Tradisi Tradisi Jawa Dalam Film Keramat .............................................. 50 B. Kemunculan Unsur Tradisi Jawa Per Kategori ............................ 57 1. Kemunculan Indikasi Verbal .................................................. 57 2. Kemunculan Indikasi Non Verbal .......................................... 71 C. Temuan Data Berdasarkan Kategori ........................................... 80 1. Kategori Verbal ...................................................................... 80 2. Kategori Non Verbal .............................................................. 95 BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 106 A. Kesimpulan ................................................................................ 106 B. Saran 107 ...................................................................................... DAFTAR TABEL Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Verbal Peneliti ................................. 51 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Verbal Koder 1................................. 51 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Verbal Koder 2 ................................ 51 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Non Verbal Peneliti.......................... 54 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Non Verbal Peneliti Koder 1 ............ 54 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Non Verbal Peneliti Koder 2 ............ 55 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Verbal .............................................. 58 Tabel Kemunculan Unsur Tradisi Jawa Per kategori Indikasi Verbal ....... 59 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Non Verbal ...................................... 71 Tabel Kemunculan Unsur Tradisi Jawa Per kategori Indikasi Non Verbal ........................................................................................... 72 DAFTAR GAMBAR Gambar Cover Film Keramat ............................................................... 34 Gambar Foto Produser Ir. Chand Parwes Servia ................................... 45 Gambar Foto Sutradara Monty Tiwa .................................................... 46 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Koding Peneliti Lampiran 2 Hasil Koding Koder I Lampiran 3 Hasil Koding Koder II Lampiran 4 Berita Acara Seminar DAFTAR PUSTAKA Buku Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa; Suatu Pengantar. Bandung Simbiosa Rekatama Media. Cangara, Hafied. 2007. Pengantar ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta Raja Grafindo Persada. Dominick, Joseph R. Dan Wimmer, Roger d. 1997. Mass Media Research An Introduction. Wadsworth Publishing Company. USA Hamidi, Penelitian dan Teori press. Kriyantono, Rachmat, 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi Cetakan Kencana Prenada Media Group. Liliweri, Alo. 2003. Dasar-dasar Komunikasi Pustaka Pelajar. Laswell, H. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya. McQuail, Dennis. 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta Airlangga. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung PT Remaja Rosadakarya. Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Yogyakarta Cespur Prakosa, Gatot. 1997. Film Pinggiran, Antologi Film Pendek, Film Eksperimental, dan Film dan YLP. Soelaeman, Munandar. 1988. Ilmu Budaya Dasar, Suatu Pengantar. Bandung Rosda Offset. Non Buku pada 24 November 2010/ Jam Oleh Victor C. Mambor diakses pada 22 November/ jam diakses pada 26 november/ jam .com/2010/03/11/makba sesajen/upacara adat/sesajen diakses pada 26 november/ jam diakses pada 26 november/ jam diakses pada 12 desember/ jam diakses pada 12 desember/ jam diakses pada 12 desember/ jam . diakses pada 12 desember/ jam diakses pada 12 desember/ jam diakses pada 12 desember/ jam diakses pada tanggal 15 desember/ jam id=294%3Akeramat&catid=52%3Arel-movies&Itemid=1 diakses pada tanggal 15 desember/ jam diakses pada tanggal 15 desember/ jam http // diakses pada tanggal 15 desember/ jam keris // diakses pada tanggal 30 maret/jam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari- hari komunikasi merupakan suatu proses yang sangat penting bagi setiap makhluk sosial, komunikasi dapat memperlancar suatu hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat menumbuhkan rasa saling pengertian berteman dan bertukar informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah memberikan perubahan besar dalam komunikasi. Dampak terhadap perkembangan tersebut memberikan perubahan dalam bidang komunikasi pada media massa elektronik seperti televisi. Melalui media tersebut komunikasi terjalin dan informasipun terjadi. Menurut Hovland, komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain. Sedangkan H. Laswell, 2003 memberikan pengertian yang lebih luas yaitu suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu, hal ini berarti apabila salah satu unsure komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung. Maka suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikasi itu mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang atau berhasil memperoleh persetujuan dari komunikan terhadap apa yang dimaksudkan oleh komunikator dan salah satu cara mengubah sikap perilaku orang lain secara suka adalah melalui komunikasi persuasif. 1 Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'. Film secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Terdapat dua jenis film yang bisa dikatakan mayoritas menguasai atmosfir perfilman global dan besar pengaruhnya terhadap perubahan perilaku masyarakat sosial, yaitu film dokumenter danfilmnoir. Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana 1926 oleh Robert Flaherty, ditulis oleh "The Moviegoer", nama samaran John Grierson, di New York Sun pada 8 Februari 1926. Di Perancis istilah dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film pertama semua adalah film dokumenter. artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan. Film dokumenter bisa menyebabkan perubahan budaya masyarakat yang mengkonsumsinya karena jenis film tersebut menggambarkan suatu kehidupan budaya dimana akan menyebabkan bentrokkan budaya antara budaya yang digambarkan pada film tersebut dengan budaya asli si penonton dan secara otomatis dapat merubah pola pikir dan tingkah laku konsumen dalam konteks budaya. Karakteristik film sebagai media massa mampu membentuk semacam consensus public secara visual visual public concensus, karena film selalu bertautan dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan selera public. Serta, film juga merupakan salah satu media untuk menampilkan makna- 2 makna yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perkembangan media massa elektronik, film tidak hanya ditayangkan di bioskop, namun juga diproduksi dan ditayangkan di televisi. Perkembangan pertelevisian khususnya televisi swasta telah membawa konsekuensi logis pada semua aspek kehidupan tidak terkecuali pada dunia usaha. Tentu saja perkembangan seperti itu tidak dapat dilepaskan dari dukungan dana yang besar. Perkembangan teknologi di era moderen yang semakin canggih semakin menuntut dunia perfilman untuk bisa menampilkan sebuah daya tarik perfilman yang terkesan apik dan dibuat semenarik mungkin. Arus globalisasi yang telah membawa mereka ke dalam sebuah kemodernan film membuat suatu tampilan tersendiri yang pada akhirnya dapat mempengaruhi serta menarik perhatian masyarakat secara absolut sehingga masyarakat pun terkesan puas terhadap apa yang sudah diberikan melalui film. Film yang ada pada masa kini merupakan sebuah tontonan yang dikonsumsi oleh khalayak dalam ruang lingkup yang luas, menyebar bahkan menyeluruh hingga kepelosok-pelosok daerah terkecilpun dapat di temukan tempat-tempat yang menampilkan film baik lokal maupun internasional. Fenomena perkembangan film yang begitu cepat dan tak terprediksikan membuat film kini disadari sebagai fenomena budaya yang progresif. Bukan saja oleh negara-negara yang memiliki industri film besar, tapi juga oleh negara-negara yang baru akan menata industri filmnya. Film juga sudah dianggap bisa mewakili citra/identitas komunitas tertentu. Bahkan bisa membentuk komunitas sendiri, karena sifatnya yang universa Film pertama di Indonesia ini adalah sebuah 3 film dokumenter yang menggambarkan perjalanan ratu Olanda dan Raja Hertog Hendrik di kota Den Haag l. Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat- istiadat kebiasaan, dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat Taylor, 1897. Menurut Koentjaraningrat 1980, kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Sedangkan kata budayaâ merupakan perkembangan majemuk dari budi daya yang berarti daya dari budi sehingga dibedakan antara budaya yang berarti daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, dengan kebudayaan yang berarti hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Kebudayaan, kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, sistem computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa. Kehidupan manusia selalu ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah laku, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan 4 dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perilaku komunikasio manusia. Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan/ keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Kebudayaan dalam pandangan sosiologi adalah sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyarakat. menurut Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial dan semua perilaku, semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis. Film horor merupakan salah satu produk televisi yang sangat diminati oleh masyarakat, khususnya remaja dengan usia 17 tahun ke atas. Di Indonesia film horor yang bergender adventure horor lebih banyak berasal dari luar negeri, seperti jepang, korea. Meski indonesai belum begitu berkembang dalam memproduksi film adventure horor, namun kita sebagai masyarakat Indonesia juga bisa bangga karena Indonesia pernah memproduksi film adventure horor yaitu film keramat. Dalam memproduksi film horor yang memang ditunjukkan kepada kalangan 17+, isi cerita dalam film horor itu sendiri juga harus menarik dan selalu berkesinambungan dengan kehidupan nyata. Cerita yang disajikan 5 seharusnya disesuaikan dengan umur 17+, bercerita dalam porsi yang semestinya. Film keramat adalah film yang 100% pembuatannya diproduksi di Jogjakarta dan salah satu film horor Indonesia yang bergender adventure. Dari segi ceritanya film tersebut mengangkat mengenai kebudayaan-kebudayaan atau tradisi-tradisi jawa yang mulai memudar dan sudah jarang diproduksi lagi oleh para pembuat film. Peneliti tertarik untuk mengamati film Keramat karena, film ini lain dari film documenter yang lain. Karena film keramat ini berasal dari kisah nyata yang di awali pada hari minggu tanggal 28 Mei 2006, 27 Mei jam 05 57 WIB gempa tektonik mengguncang Bantul dan sekitarnya, kemudian ditemukan kamera produksi yang merekam musibah crew film. Akhirnya Monty Tiwa selaku sutradara film Keramat tersebut mempunyai ide untuk memfilmkan dengan pemain dan nama yang berbeda kembali cerita yang terekam pada kaset yang ditemukan tersebut,dengan harapan bagi penonton untuk lebih menghargai, lebih berhati- hati bahwa memang ada alam lain selain alam kita manusia . Film keramat ini tidak terlepas dari kisah para remaja khususnya pendatang yang kurang menghargai adat istiadat di daerah setempat sehingga menimbulkan kejadian yang menimpa para rombongan pendatang di daerah tersebut dalam rangka persiapan shoting film. Kejadian demi kejadian aneh mereka alami, sampai ke titik dimana calon pemeran utama wanita dirasuki roh halus. Dengan bantuan seorang para normal, mereka mencoba mengusir roh halus itu, namun gagal. 6 Dengan demikian, berkaitan dengan uraian di atas maka disini penulis tertarik ingin lebih mengangkat unsur kebudayaan utamanya kebudayaan jawa yang terdapat dalam film keramat mengacu pada penelitian terdahulu dengan pokok bahasan yang hampir sama namun, berbeda obyek yang diteliti, jika di penelitian terdahulu yang di teliti oleh Gea Sylvetris Sundawa, mahasiswi jurusan ilmu komunikasi, 2010 peneliti menggunakan satuan ukur detik , dialog dan episode, sedangkan peneliti hanya menggunakan satuan ukur detik saja. Selain itu penelitian terdahulu tidak menggunakan teori karena tidak ada teori yang mengacu pada penelitian terdahulu, sedangkan peneliti menggunakan teori karena terkait pada kebudayaan, sedangkan dalam budaya itu sendiri banyak teori yang di kemukakan oleh para ahli. Dan penulis ingin lebih mendalami isi dalam film tersebut dan ingin meneliti lebih lanjut dengan judul unsur tradisi jawa dalam film horor Indonesia analisis isi pada film keramat. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini rumusan permasalahannya adalah apa saja unsur tradisi jawa khususnya kebudayaan jawa dalam film Keramat ? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja unsur-unsur tradisi kebudayaan jawa yang terdapat dalam film keramat. 7 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan keilmuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis, khususnya pada konsentrasi audio visual tentang penggunaan media massa film sebagai penyampaian pesan karena film selalu bertautan dengan nilai budaya dalam masyarakat. 2. Manfaat praktis Dapat memberikan masukan bagi perfilman agar lebih kreatif dalam menciptakan karya sehingga film tidak hanya berfungsi sebagai hiburan melainkan juga dapat sebagai pendidikan. E. KAJIAN PUSTAKA Film Sebagai Realita Sosial Film adalah dokumen kehidupan sosial sebuah komunitas. Film mewakili realitas kelompok masyarakat pendukungnya itu. Baik realitas dalam bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film menunjukan pada kita jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau, cara menghadapi masa kini dan keinginan manusia terhadap masa yang akan datang. Sehingga dalam perkembangannya film bukan lagi sekedar usaha menampilkan "citra bergerak" moving images, namun juga telah diikuti oleh muatan-muatan kepentingan tertentu seperti politik, kapitalisme, hak asasi manusia atau gaya hidup. 8 Film atau dengan kata lain informasi audio visual merupakan informasi yang paling cepat direspon oleh banyak masyarakat dan kebanyakan masyarakat meniru akan apa yang disajikan oleh film yang ditontonnya terutama ditiru budayanya. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan besar pada tingkah laku berbudaya dalam kehidupannya sehari-hari. Misalkan dari cara berpakaian, perilaku sosial serta gaya bicara. Dan bisa juga dikatakan bahwa film sebagai realita sosial, karena umunya cerita yang di pada angkat di dalam film menceritakan realita social yang ada. pada 24 November 2010/ Jam Tradisi Budaya Jawa Tradisi budaya jawa sering kita sebut juga dengan kebiasaan atau perilaku turun-temurun yang terjadi dalam kehidupan masyarakat jawa. dalam kehidupan sehari-hari istilah kebudayaan diartikan dengan hal-hal yang menyangkut kesenian dan adat istiadat. Bahkan tidak jarang media massapun ikut mempopulerkan istilah kebudayaan terbatas pada hal-hal yang bersangkutan dengan unsur seni. Kebudayaan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu kebudayaan material dan kebudayaan immaterial. Kebudayaan material/jasmaniah adalah kebudayaan yang dapat diraba, dilihat secara konkrit/nyata atau yang bersifat kebendaan. Contohnya meja, buku, gedung, pakaian dan sebagainya. Sedangkan kebudayaan immaterial/rohaniah/spiritual adalah kebudayaan yang tidak dapat dilihat dan diraba tetapi dapat dirasakan 9 dan dinikmati contohnya religi, kesenian, ideologi, filsafat dan sebagainya. diakses pada 26 november/ jam Realitas Media Massa Penyajian informasi yang lengkap kian di mudahkan dengan berkembangnya tekhnologi dalam bisnis media masa. Masyarakat dari sebagai objek dari bisnis media masa merasa dimanjakan dengan hadirnya beragam informasi. Dalam hal ini media masa memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan realitas sosial, di karenkan media masa merupakan pengkaji realitas dalam kehidupan masyarakat. media menjadi wahana informasi untuk memuat aspirasi masyarakat atas berbagai kebijakan publik. Media juga mempunyai untuk berperan sebai instusi yang dapat membentuk opini publik. Pekerjaan media pada hakekatnya adalah mengkonstuksikan realitas. isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realitas yang di pahami bahwa media membentuk konstruksi terhadap adanya fakta baru ataupun yang sedang berkenmbang di mana khalayak umum secara tidak sadar akan terbawa arus pesan yang ada di dalamnya. Dalam hal ini media menyeret khalayak pasif untuk ikut berperan aktif dari apa yang di cita-citakan media tersebut, sehingga kekuatan media dalam menentukan arus sedikit banyak akan memberikan perubahan. Dengan demikan, seluruh isi media tidak lain adalah realitas dari fungsi media itu sendiri. Namun, fungsi 10 media saat ini sangatlah berbeda dengan ini banyak media lebih mementingkan berita yang berbau provit karena media tersebut membutuhkan dana untuk tetap bertahan. Media-media nasional di negeri ini memiliki salah satu pemegangsaham terbasar yang berhak untuk memunculkan berita atau acara apa saja yang layak untuk di tampilkan, tetapi biasanya mereka memiliki kepentingan politik tersendiri dalam pengambilan keputusan. Hal itu terjadi dan di ketahui oleh banyak penikmat media layaknya rahasia umum tanpa bisa berbuat apapaun. Media masa sesunguhnya berada di tengah realita sosial yang ada dengan berbagai kepentingan, konflik dan fakta yang beragam dan kompleks. Oleh karena itu, media masa mempunyai berbagai cara dalam menyampaikan pesannya, yaitu dengan berbagai macam jenis cetak/bacaan,elektronik/tontonan,online/akses sesuai dengan instrument yang digunakan. Proses penyampain pesan dalam berbagai media merupakan bentuk aplikasi dari tujuan dan fungsi media, di mana terdapat berbagai fungsi dan tujuan dari media yang berbeda. Dari perbedaan jenis media masa yang di gunakan, terdapat satu kesamaan yaitu tersebarkannya pesan secara luas, cepat dan berkelanjutan. Oleh Karena itulah, pesan yang di sampaikan oleh media masa dapat terbentuk menjadi suatu opini public dalam masyarakat.Prakosa, Gatot. 1997. Film Pinggiran, Antologi Film Pendek, Film Eksperimental, dan Film dan YLP. 11 Film sebagai media komunikasi massa Komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan massa yang banyak serta melalui media massa. Hal ini seperti dikatakan oleh Joseph A. Devito Nurudin,200311. Menurut Werner, komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan ilmu. Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum public,karena ditujukan kepada perorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. komunikasi massa mempunyai karakteristik khusus yang membedakan dengan proses komunikasi lain Nurudin,200316, yaitu Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen. Masyarakat yang majemuk adalah target atau sasaran yang dituju oleh komunikator. Mereka adalah komunikan yang terlibat dalam proses komunikasi yang biasa disebut khalayak. Komunikasi ini memiliki beragam pekerjaan,usia,jenis kelamin dan status sosial. Pesanya bersifat umum. Pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang tertentu saja. Melainkan lebih universal agar dapat diterima seluruh lapisan masyarakat. Komunikasi massa mengandalkan peralatan tekhnis. Karena komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, secara otomatis peralatan tekhnis sangat berpengaruh 12 besar dalam proses penyampaian pesan. Peralatan tekhnis disini adalah peralatan yang digunakan sebagai media pendukung tersampaikanya informasi. Fungsi dan efek film Bicara tentang film sebagai media komunikasi massa yang dilengkapi dengan audio visual yang mampu menjangkau segala segmen di masyarakat, itu merupakan gambaran realitas yang ada di masyarakat. Walaupun terlihat tidak sama sepenuhnya, tapi gambaran yang nampak pada layar kaca dan telah menjadi sebuah alur cerita yang berirama tak pernah lepas dari makna dan asal-usul cerita yang sejak awal diangkat sebagai ide cerita oleh sutradara. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick 2001, terdiri dari - surveillance pengawasan Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama a. Warning or beware surveillance pengawasan peringatan; b. Instrumental surveillance pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Sebuah stasiun televise mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan atau menayangkannya dalam jangka panjang. Sebuah surat kabar memuat secara berseri, bahaya 13 polusi udara, dan pengangguran. Kendati banyak informmasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman itu. Fungsi pengawasan Instrumental penyebaran informasi adalah penyampaian atau yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, prroduk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental. Majalah people and readerâs Digest menampilkan sebuah fuingsi pengawasan instrumental. - Interpretation penafsiran Fungsi penafsiran hampir sama dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih atau memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana. Rubrik atau yang disajikanpun memberikan analisis kasus dibelakang peristiwa yang menjadi berita utama, misalnya tentang kebijakan pemerintah, pemilihan umum dan lainnya. Selain surat kabar, siaran radio dan 14 televisi pun memiliki fungsi penafsiran, seeperti tayangan acara âDerap Hukumâ di SCTV, dan tayangan penafsiran sejenis lainnya. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca/ pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersonal/ komunikasi kelompok. - Linkage pertalian Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membantuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contoh kasus di Indonesia kasus Presiden SBY yang sebelumnya menjadi Menkopolkam dalam jajaran kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarno Putri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudian mengundurkan diri, maka tayangan beritanya ditelevisi, siaran radio, dan surat kabar telah menaikkan pamor Partai Demokrat yang mencalonkan SBY sebagai calon Presiden. Dalam Pemilu 2004 lalu perolehan suara Partai Demokrat mencuat dan mengalahkan partai besar sebelumnya, seperti Partai Amanat Nasional PAN, Partai Bulan Bintang PBB. Masyarakat yang tersebat telah dipertalikan oleh media massa untuk memilih Partai Demokrat. Kelompokkelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan/ dihubungkan oleh media. 15 - Transmission of Values penyebaran nilai-nilai Fungsi ini juga disebut sosialitation sosialisasi, sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dengan harapan untuk menirunya. Sebuah penelitian menunjukan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran dari menonton film dan acara televisi yang mengisahkan tentang pacaran, termasuk pacaran yang agak bebas/ agak liberal. Di antara media massa, televisi sangat berpotensi untuk terjadinya sosialisasi penyebaran nilai-nilai pada anak muda, terutama anakanak yang telah melampaui usia 16 tahun, yang banyak menghabiskan waktunya menonton televisi dibanding kegiatan lainnya, kecuali tidur. - Entertainment hiburan Beberapa stasiun televisi merupakan media massa yang mengutamakan sajian hiburan, begitu pun siaran radio. Demikian pula halnya dengan majalah. Berdasarkan hasil penelitian, siaran langsung olah raga yang ditayangkan televisi diminati paling banyak masyarakat. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapan seorang ahli 16 sosiologi John Tulamin dan Charles Page dalam rahmat, 1996 yang menyatakan bahwa meningkatnya olah raga secara luar biasa sebagai hiburan massa setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagian besar merupakan hasil dari televisi. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketengangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. Selain fungsi komunikasi massa yang sudah dibahas, adapula fungsi dari film itu sendiri yang tidak jauh beda dengan fungsi komunikasi massa,yaitu Fungsi Informasi Yaitu dimana dalam fungsi ini film mampu menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia yang dapat menunjukkan hubungan kekuasaan yang memudahkan dalam inovasi, adaptasi beserta kemajuan. Fungsi Hiburan Dalam fungsi ini, selain dapat menghibur masyarakat, film juga dapat meredakan ketegangan sosial. Fungsi Korelasi Fungsi ini yang dapat menjelaskan, menafsirkan serta mengomentari makna peristiwa dan informasi. Dan dapat menentukan urusan proritas dan memberikan status relative. 17 Mobilisasi. Yaitu film juga dapat mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam politik, pembangunan ekonomi, dan juga dalam bidang agama. Setelah membahas fungsi dari film itu sendiri, maka perlu juga membahas tentang efek dari film. Efek atau umpan balik merupakan hasil dari penerimaan pesan atau informasi oleh komunikan, pengaruh atau kesan yang timbul setelah komunikan menerima pesan. Efek dapat berlanjut dengan memberikan respon, jawaban atau tanggapan yang biasa disebut dengan umpan balik. Efek media film yaitu merupakan perubahan pada perilaku manusia yang meliputi a. Efek Kognitif Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan,ketrampilan dan informasi yang terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui, dipahami ataupun hanya sebagai persepsi khalayak. b. Efek Afektif Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai. Terjadi apabila ada perubahan yang dirasakan, disenangi maupun dibenci oleh khalayak. c. Efek Behavional. Merujuk pada perilaku nyata yang dapat dipahami, yang meliputi pola tindakan,kegiatan atau kebiasaan berperilaku. 18 Jenis Jenis Film Dokumenter Satu titik awal yang berguna adalah daftar kategori Richard Barsam tentang apa yang dia sebut sebagai film non fiksiâ. Daftar ini secara efektif menunjukkan jenis-jenis film yang di pandang sebagai dokumenter, dan dengan jelas memiliki ide dan kode etik tentang dokumenter yang sama. Kategorinya adalah sebagai berikut 1. Film Faktual Adalah salah satu interpretasi yang muncul dari realitas yaitu karya film,baik itu yang berbentuk dokumenter maupun film cerita yang kini banyak digemari oleh masyarakat kita, baik bagi orang desa maupun kota. Melalui karya film, sebuah realita dapat dikemas, disajikan dan lalu dinikmati oleh siapa pun. reviews/ item/4. diakses pada 12 desember/ jam . 2. Film Etnografik Adalah salah satu studi yang mengkhususkan pada penemuan berbagai pola komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam masyarakat. -suatu-pengantar-dan/ diakses pada 12 desember/ jam 3. Film Eksplorasi Adalah sebagai pendayagunaan kemampuan berfikir untuk melahirkan sebuah ide dan karya yang maksimal, tanpa adanya paksaan ataupun tekanan. Dengan adanya film eksplorasi ini kemudian memicu 19 lahirnya warna baru dalam kancah perfilman. Hal ini bisa kita lihat khususnya dalam karya film mahasiswa yang umumnya masih idealis dan berorientasi pada kepuasan gagasan, tanpa terlalu jauh memikirkan aspek keuntungan secara meteril. diakses pada 12 desember/ jam 4. Film Propaganda Adalah dari bahasa Latin modern propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda. diakses pada 12 desember/ jam 5. Cinema- Verite Adalah film yang menunjukkan orang-orang biasa dalam kegiatan aktual tanpa dikendalikan oleh direktur. / diakses pada 12 desember/ jam 20 6. Direct Cinema Kata lain dari Direct Cinema ini adalah bioskop langsung, yang dapat diartikan sebagai pemutaran film yang disaksikan audience secara langsung. 7. Dokumenter Adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Di Perancis, istilah dokumenter di gunakan untuk semua film non- fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. http//imansuryanto. diakses pada 12 desember/ jam Pengertian film horror Sebuah genre khusus di dunia perfilman. Genre ini cukup mendapatkan perhatian dari para penontonnya, sebab mereka ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dunia lain tersebut. Walaupun dalam genre ini dapat memunculkan suatu ketegangan dan ketakutan penonton saat melihat bentuk dari mahluk lain itu. Kunci kesuksesan dalam genre ini adalah terletak pada cara mengemas dan menyajikan visualisasi hantu dan konstuksi dramatik sekenario. Selain itu, alur cerita juga harus masuk akal sehingga tidak ada ganjalan dan sanggahan penonton sesudah pemutaran filmnya. Ada pula jenis film menurut Ardianto dalam bukunya yang berjudul komunikasi massa,salah satunya,yaitu 21 Film dokumenter Documentary Film adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan travelogues yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Griersion berpendapat documenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas. Film documenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film documenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film documenter tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin. pada 24 November 2010/ Jam F. DEFINISI KONSEP Film Dokumenter Film dokumenter Documentary Film adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan travelogues yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Griersion berpendapat documenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas. Film documenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata 22 mungkin. pada 24 November 2010/ Jam Tradisi Budaya Jawa Tradisi budaya jawa sering kita sebut juga dengan kebiasaan atau perilaku turun-temurun yang terjadi dalam kehidupan masyarakat jawa. dalam kehidupan sehari-hari istilah kebudayaan diartikan dengan hal-hal yang menyangkut kesenian dan adat istiadat. Bahkan tidak jarang media massapun ikut mempopulerkan istilah kebudayaan terbatas pada hal-hal yang bersangkutan dengan unsur seni. G.