Nadadan suasana puisi saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. √Pengertian Suasana dalam Teks Puisi Bahasa Indonesia Suasana merupakan unsur dalam pemikiran dan perasaan penyair yang mampu membuat suatu suasana terhadap pembaca atau pendengar setelah membaca
Nadadalam puisi, seperti halnya karya sastra lainnya, mengacu pada keseluruhan sikap yang tampaknya diekspresikan dalam karya dan suasana hati yang diciptakannya. Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa nada dan suasana hati tidak identik, tetapi nada itu biasanya digunakan sebagai cara untuk mengatur suasana hati dalam sebuah karya. Nada dapat dibentuk dan dikembangkan dalam beberapa cara yang berbeda, tergantung pada bagaimana puisi itu ditulis dan seberapa mapan pembicara dalam
Nadaprotes: menggambarkan suasana hati yang penuh pertentangan atau pemberontakan. Tekanan suara lebih tinggi dan pantas. Sesuai untuk puisi yang bertemakan ketidakadilan dan ketajaman.. Puisi tersebut disampaikan dengan nada protes. Hal ini terlihat pada kalimat di baris keempat dan kelima mengenai pertanyaan tentang mengapa mereka dibunuh
Nadadan Suasana dalam Puisi---Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca: apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca ini disebut nada puisi. Adapun suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Suasana merupakan akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca.
Tekanansuara lebih tinggi, pantas atau cepat. Sesuai untuk puisi yang bertemakan perjuangan, bercita-cita tinggi, besar dan mulia. Nada sinis: menggambarkan suasana hati yang kurang senang. Tekanan suara agak rendah dan perlahan, iaitu bersesuaian dengan puisi yang bertemakan hal yang tidak disukai atau kurang dipersetujui. Nada protes: menggambarkan suasana hati yang penuh pertentangan atau pemberontakan. Tekanan suara lebih tinggi dan pantas. Sesuai untuk puisi yang bertemakan
Katakata yang digunakan biasanya dikemas dalam bentuk kiasan. Rima atau sajak adalah persamaan bunyi di awal, tengah atau akhir baris puisi. Larik adalah baris yang membangun puisi. Ini juga merupakan nama lain dari baris. Bait adalah alinea atau kelompok kalimat dalam puisi. Sementara itu, unsur batin puisi meliputi tema, rasa, nada dan amanat.
Suasanaadalah akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana memiliki kaitan yang erat. Puisi dengan nada kesedihan dapat membuat merasaan pembaca merasa iba. Demikian pula, nada yang mengandung kritikan membuat suasana hati pembaca merasa ingin memberontak dan sebagainya. 4. Pesan atau Amanat. Pesan atau amanat adalah hal yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca lewat kata-kata dalam puisinya.
Nadamengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. 145 majas aliterasi dan contohnya; Pengertian latar cerita macam macam fungsi serta contoh lengkap kumpulan 50 contoh soal teks fabel dan kunci jawaban bahasa indonesia kelas vii. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
Nadamengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius (sungguh-sungguh), patriotik, belas kasih (memelas), takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor (bergurau), mencemooh, karismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya.
Bunyidalam puisi adalah hal yang penting untuk menggambarkan suasana dalam puisi. Oleh karena itu pembaca puisi harus benar-benar memperhatikan pengucapan kata demi kata dalam puisi. Puisi terdiri dari unsur-unsur seperti imajinasi, pemilihan kata, pemikiran, nada dan rasa. Dalam penelitian ini ada tiga puisi yang ingin dianalisis yakni
uovx. Kunci Jawaban Menentukan Tema dan Suasana yang Terkandung pada Puisi Gadis Peminta-Minta – Halo sobat kurikulum pada pembahasan kali ini kalian akan belajar kembali tentang tema dan suasana yang terkandung dalam puisi. Pada pembelajaran sebelumnya kalian telah melakukan identifikasi tema dan suasana pada puisi tuhan, kita begitu dekat karya abdul hadi w. M. Nah, untuk memperdalam kembali tentang materi tersebut pada pembelajaran kali ini kalian akan melakukan identifikasi pada puisi gadis peminta-minta. Langsung saja kita akan masuk dalam pembahasan soal tentang kunci jawaban menentukan tema dan suasana yang terkandung pada puisi gadis peminta-minta yang terdapat pada buku Cerdas Cergas Berbahasa Dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Kurikulum Merdeka. Yuk kita simak bersama ! Baca Juga Kunci Jawaban Mengidentifikasi Tema dan Suasana pada Puisi Tuhan Kita Begitu Dekat Puisi ditulis penyair atas dasar gagasan pokok atau ide dasar tertentu. Ide atau gagasan pokok tersebut disebut tema. Tema puisi merupakan inti dari makna yang ingin disampaikan penyair. Untuk memahaminya, kalian harus melakukan pembacaan yang mendalam karena tema pada umumnya bersifat implisit atau tersirat. Sekalipun demikian, tema puisi dapat ditelusuri dengan mengenali kata-kata tertentu di dalamnya. Berdasarkan tema tertentu, penyair menyusun kata-kata hingga membentuk puisi yang utuh. Dengan demikian, susunan kata-kata akan sangat bergantung pada tema yang dipilih penyair. Beberapa tema yang sering dipilih dalam berbagai puisi di antaranya ketuhanan, patriotisme, kemanusiaan, kritik sosial, keindahan alam, percintaan, persahabatan, dan pendidikan. Sebagai contoh, puisi abdul hadi yang berjudul “tuhan, kita begitu dekat” di atas mengandung ide dasar atau bertema ketuhanan. Hal ini tergambar dari penggunaan kata-kata seperti tuhanku/kita begitu dekat/sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu/. Bait tersebut menggambarkan perasaan dekat aku dengan tuhan seperti api dan panasnya. Tema yang dipilih penyair juga dapat memengaruhi suasana puisi. Suasana adalah hal yang dirasakan dalam jiwa pembaca setelah membaca puisi. Suasana tersebut, misalnya gembira, bahagia, sedih, haru, bimbang, sepi, pasrah, dan sebagainya. Suasana juga berkaitan dengan efek yang ditimbulkan puisi terhadap keadaan batin atau perasaan pembaca. Sebagai contoh, abdul hadi berjudul “tuhan, kita begitu dekat” yang bertema ketuhanan di atas. Di dalamnya terdapat ungkapan kedekatan aku dan tuhan dalam analogi /sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu/ sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu/kita begitu dekat/seperti angin dan arahnya/. Melalui hal tersebut, pembaca dapat merasakan suasana khidmat, tenang, dekat, dan merasa erat dengan tuhan. Untuk lebih memahaminya, berikut ini merupakan puisi “Gadis Peminta-Minta” karya toto s. Bachtiar. Cermati puisi di bawah ini dan tentukan tema serta suasana yang terkandung di dalamnya! Baca Juga Kunci Jawaban Menelaah Kesesuaian Diksi, Majas, Pengaturan Rima, dan Tipografi pada Puisi Nyanyian Gerimis Gadis Peminta-Minta Karya Toto S. Bachtiar Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil Pulang ke bawah jembatan yang melulur Sosok Hidup dari kehidupan angan-angan yang Gemerlapan Gembira dari kemayaan riang Duniamu yang lebih tinggi dari menara Katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya Dan kotaku. Ah kotaku Hidupnya tak lagi punya tanda Baca Juga Kunci Jawaban Menganalisa Penggunaan Diksi, Pengaturan Rima, dan Tipografi pada Puisi Tapi Setelah membaca dengan saksama puisi di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut! 1. Perasaan apa yang ingin diungkapkan penyair dalam puisi tersebut? Jelaskan! 2. Jelaskan bagaimana nada dan suasana yang terkandung dalam teks puisi di atas! 3. Jelaskan makna dan amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut! 4. Pernahkah kalian bertemu dengan gadis kecil peminta-minta? Jelaskan apa yang kalian pikirkan dan rasakan saat bertemu gadis kecil peminta-minta tersebut! 5. Apa tema teks puisi di atas? Jelaskan bukti atau alasannya! Jawaban 1. Perasaan yang ingin diungkapkan oleh penyair dalam puisi tersebut adalah perasaan sedih dan juga rasa haru pada gadis peminta-minta. 2. Nada dan suasana yang terkandung dalam teks tersebut adalah suasana sedih, iba, haru, dan rasa empati terhadap gadis peminta-minta. 3. Makna dan amanat yang ingin disampaikan penyair dalam puisi tersebut adalah dalam kehidupan harus saling menghargai satu sama lain tanpa harus memandang status sosial. Di dalam hidup tidak semua orang itu kaya, akantetapi juga ada yang miskin dan kekurangan. 4. Ya saya pernah bertemu dengan gadis kecil peminta-minta, saya merasa kasihan, iba dan empati. 5. Puisi di atas bertemakan kepedulian sosial, terbukti dengan puisi menggambarkan perasaan si aku terhadap gadis peminta-minta. Baca Juga Kunci Jawaban Mencermati Teks Diskusi Penutup Nah, demikianlah pembahasan tentang kunci jawaban menentukan tema dan suasana yang terkandung pada puisi Gadis Peminta-Minta yang terdapat pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Untuk SMA/SMK Kelas X. Semoga dengan pembahasan soal di atas dapat menambah pengetahuan mengenai tema dan suasana pada puisi. Sehingga akan lebih mudah memahami materi yang akan disampaikan. Selamat belajar ! Disclaimer jawaban dalam pembahasan soal di atas merupakan salah satu referensi dalam menjawab soal dan bukan sebagai acuan utama. Oleh karena itu jawaban di atas tidak mutlak kebenarannya dan masih bisa dikembangkan.
Di samping tema, puisi juga mengungkapkan nada dan suasana kejiwaan. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius sungguh-sungguh, patriotik, belas kasih memelas, takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor bergurau, mencemooh, karismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya. “Suara” Duniamu yang lebih tinggi dari menata katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya Dan kotaku, ah kotaku Hidupnya tak lagi punya tanda Sumber 1. Nada kagum, misalnya, terdapat dalam puisi "Perempuan-Perempuan Perkasa" Hartoyo Andangjaya dan "Diponegoro" Chairil Anwar. 2. Nada main-main, misalnya, terdapat dalam puisi "Biarin" Yudhistira ANM Massardi dan "Shang Hai" Sutardji Calzoum Bachri. 3. Nada Patriotik, misalnya, terdapat dalam puisi "Karawang Bekasi" Chairil Anwar dan "Pahlawan Tak Dikenal" Toto Sudarto Bactiar. 4. Nada pasrah, misalnya, dapat kita jumpai dalam puisi "Derai-Derai Cemara" Chairil Anwar berikut “Derai-Derai Cemara” Cemara menderai sampai jauh Hari terasa akan jadi malam Ada beberapa dahan di tingkap merapuh Dipukul angin yang terpendam. Aku sekarang orangnya bisa tahan Sudah lama bukan kanak lagi Tapi ada suatu bahan Yang bukan dasar perhitungan kini. Hidup hanya menunda kekalahan Tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, Ada yang tetap tidak diucapkan Sebelum pada akhirnya kita menyerah. KerikilTajam, 1946 Penyakit telah menggerogoti tubuh Chairil Anwar sehingga ia menyadari bahwa kematian akan datang kepadanya. Gambaran hidupnya yang dihantam penyakit tersembunyi digambarkan dalam lirik di tingkap merapuh/dipukul angin yang terpendam. Ia pasrah meskipun di saat menjelang kematiannya, ada yang belum diucapkan. Kematian disebutnya sebagai kekalahan yang selalu ditunda.
61 sastra modern di Indonesia seperti tampak dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djokodamono, Goenawan Mohammad, dan lainnya Aminuddin, 2011 135. Menurut Kosasih 2012110 jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya, Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di kota Jakarta. Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi. Teratai karya Sanusi Pane, Diponegoro karya Chairil Anwar, dan Ode Buat Proklamator karya Leon Agusta merupakan contoh ode yang bagus. Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata serenada’ berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Misalnya, serenada-serenada karya Rendra Serenada Hitam, Serenada Biru, Serenada Merah Jambu, Serenada Ungu, Serenada Kelabu, dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenada itu melambangkan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, kecewa, dan sebagainya. c. Puisi Deskriptif Dalam puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaanperistiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire, puisi yang bersifat kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan makna sebaliknya. 62 Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakbenaran keadaanorang tersebut. d. Puisi Kontemporer Puisi kontemporer adalah puisi yang menonjolkan bentuk grafis. Selain itu, puisi kontemporer juga mengutamakan kekuatan bunyi daripada makna. Oleh karena itu puisi kontemporer dapat dirumuskan sebagai puisi yang mengutamakan permainan bunyi dan mengabaikan arti Kosasih, 2012 113. Pembelajaran Menulis Puisi Tujuan pengajaran sastra menurut Drs. Brahim pada hakikatnya menanamkan rasa peka terhadap hasil sastra. Agar anak didik mendapatkan rasa keharuan yang diperoleh karena apresiasi sastra. Jadi yang utama tujuan pengajaran sastra itu menanamkan rasa cinta sastra, sehingga kelak setelah anak-anak itu dewasa, dewasa pula ia dalam kegemaran, kemampuan penangkapan apresiasi, dan penilaian terhadap hasil-hasil sastra. Dengan demikian, pengajaran sastra itu tidak hanya mempunyai aspek-aspek latihan teori dan praktik, tetapi mempunyai nilai pembentukan watak dan sikap, disamping adanya unsur-unsur kesenangan dan kenikmatan artistik Situmorang, 198025. Sesungguhnya tidak ada resep yang paling tepat dalam membuat puisi. Bahkan tidak ada teori yang baku untuk menyusun sebuah puisi. Seandainya ada sebuah teori atau resep, justru akan membelenggu kita dalam menyusun sebuah puisi Widarmanto, 200541. Sebuah puisi merupakan sebuah persoalan pribadi. Karena itu, setiap puisi akan menjadi sangat khas dan amat subjektif. Setiap penyair memiliki gaya dan bentuk ekspresi sendiri-sendiri. Kepandaian menulis puisi ditentukan dan dipengaruhi kecermatan memilih kata dan pengalaman penyair. Penyair yang jam terbangnya tinggi akan memiliki pengalaman bahasa, kepekaan intuisi berbahasa, pengalaman